Pertama, junk food sulit dicerna tubuh. Gas yang terbentuk dari pencernaan makanan ini akan terperangkap di perut dan keluar perlahan melalui mulut saat kita berbicara. Gas ini tentu saja menghasilkan bau yang tidak sedap, apalagi saat kita berbicara dengan orang lain.
Selain itu, banyaknya kandungan minyak dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar asam dalam lambung. Asam lambung yang berlebih juga berperan sebagai penyebab utama bau mulut, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan.
Bagi penderita diabetes, bahaya bau mulut menjadi lebih besar. Gula darah yang tinggi pada penderita diabetes menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dalam mulut untuk berkembang biak. Bakteri ini akan memakan gula dan menghasilkan bau yang tidak sedap.
Tapi, jangan khawatir! Ada cara untuk mengurangi risiko bau mulut akibat junk food. Mulailah dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan menggantinya dengan pilihan makanan sehat seperti buah dan sayur. Buah-buahan seperti jeruk, apel, dan stroberi kaya akan kandungan asam alami yang membantu menjaga keseimbangan bakteri di mulut dan mendukung kesehatan gusi.
Namun, jika ngidam junk food tak terbendung, pastikan untuk segera menggosok gigi setelah makan. Menyikat gigi adalah langkah dasar untuk menjaga kebersihan mulut, tetapi jangan lupa bahwa sikat gigi hanya membersihkan 25% dari mulut kita. Untuk hasil maksimal, gunakan mouthwash untuk menjangkau area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, seperti sela-sela gigi dan gusi yang rentan terhadap pembentukan plak.
Jadi, mulai sekarang, yuk lebih bijak dalam memilih makanan agar kesehatan mulut tetap terjaga dan tidak terganggu oleh bau tak sedap!